Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi di berbagai tempat dan situasi. Perawat sebagai bagian dari pelayanan kesehatan nasional memiliki peran yang besar untuk menyelamatkan pasien dalam kondisi gawat darurat. Prodi Keperawatan Program Diploma Tiga Universitas Muhammadiyah Gombong secara rutin membekali keterampilan perawatan kegawatdaruratan kepada mahasiswa. Selama lima hari dimulai tanggal 17 November – 21 November 2021, Pelatihan BTCLS menerapkan System Blended Learning yaitu  memadukan proses pembelajaran secara virtual selama 3 hari dengan penyampaian materi dari isntruktur MGEC diantaranya Building Learning Commitment (BLC), Penatalaksanaan Pasien akibat trauma, Bantuan Hidup Dasar, Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler, Triage Pasien, Sistem Penanggulangan Gawat Darurat (SPGDT), Etik dan Aspek Legal Etik Keperawatan Gawat Darurat dan lainya. Selanjutnya Skill Station selama dua hari di laksanankan di Aula Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Gombong, materi Skill Station diantaranya mengenai pelatihan tentang bagaimana melakukan perawatan terhadap pasien dan pelaksanaan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan tugas mereka.

Rektor Universitas Muhammadiyah Gombong hadiri pembukaan Pelatihan BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support) yang di selenggarakan oleh Program Studi Keperawatan Program Diploma bekerja sama dengan MGEC (Muhammadiyah Gombong Education and Training Center) melalui zoom meeting.

Dr Herniyatun, M.Kep .Sp.Mat Rektor Universitas Muhammadiyah Gombong dalam sambutanya mengatakan peserta akan dibekali ilmu bagaimana cara menyelamatkan jiwa dengan harapan kegiatan berjalan dengan lancar dan mencapai target kompetensi. Selanjutnya dari MGEC yang di sampaikan oleh Darsino, S.Kep.Ns untuk meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas terkait penanganan Basic Trauma Life Support (BTCLS) MGEC akan  mnyediakan alat peraga yang modern supaya pelatihan menjadi Komprehensif dan menyiapkan aplikasi untuk dapat membaca titik – titik krusial.Pentingnya kompetensi yang memadai untuk menyelamatkan nyawa orang sehingga tidak melukai, Adapun disebutkan dalam islam bahwa menyelamatkan nyawa satu orang setara dengan semua kehidupan. Dijelaskan oleh Puji Handoko, M.Pd dalam kultumnya .

Ketua Panitia Ike Mardiyanti, M.Kep.Sp.Kep J menyampaikan Kegiatan Pelatihan ini merupakan unggulan dari Program Studi Keperawatan Program Diploma yang didalamnya mencakup unggul dalam kegawatdaruratan dan merupakan bagian dari proses mewujudkan lulusan unggul, kompetitif dan inovatif dalam bidang keperawatan khususnya bidang kegawatdaruratan. Pelatihan diikuti sejumlah 79 Peserta meliputi mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Diploma dan sejumlah perawat dari rumah sakit dan Puskesmas yg bekerjasama dengan universitas muhammadiyah gombong diantaranya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong, RSU Permata Medika Kebumen, RS Purbowangi, RSUD Kebumen, Puskesmas Tambak 1 dan klinik Budi Mulia.

Instruktur MGEC berasal dari Dosen Universitas Muhammadiyah Gombong, Perawat dan Dokter RSU PKU Muhammadiyah Gombong serta HIBGABI (Himpunan Perawat gawat Darurat dan Bencana Indonesia). Sebagai Pelayan publik para perawat diharapkan selalu terampil,sigap dan tentunya tetap mengedepankan Standard Operating Procedure (SOP) yang ada ditempat kerja masing-masing. Dengan demikian mereka akan bekerja dengan penuh tanggung jawab, kemudian royal serta berintegritas dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Peserta diharapkan mengikuti pelatihan hingga akhir dengan totalitas sehingga mendapatkan pengalaman dan kompetensi yang mahir dalam keperawatan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS).